Rabu, 22 Oktober 2008

Bupati Paniai Dituding Lakukan Percobaan Pembunuhan

Jayapura – Disela-sela penutupan pelaksanaan Musrenbangda Provinsi Papua, Rabu (30/4) kemarin sekitar 10 orang yang mengatasnamakan keluarga korban Zeth Yeimo sebagai Ketua KPU Kabupaten Paniai, mendatangi Kantor Gubernur Papua untuk meminta pertanggungjawaban Bupati Paniai, Naftali Yogi, S.Sos, karena diduga telah melakukan penganiyayaan serta percobaan pembunuhan terhadap Ketua KPU Kabupaten Paniai, Zeth Yeimo.

Setibanya di Kantor Gubernur sekitar pukul 11.15 WIT dengan bermodalkan spanduk panjang dua buah dan beberapa poster yang bertuliskan, ‘Kami keluarga korban bapak Zeth Yeimo meminta Bupati Naftali Yogi, S.Sos segera mempertanggung jawabkan perbuatan bodoh itu secara adil, terbuka dan transparan dimuka umum, masyarakat meminta agar Gubernur dapat memberi binaan terhadap Bupati Paniai’.

Tak banyak bicara hanya memampangkan beberapa spanduk dan poster, pendemo hanya meminta Bupati Paniai datang menemui mereka diluar. Namun karena tidak memiliki izin demo, maka jajaran aparat keamanan dari Polsek Jayapura Utara dan Polresta Jayapura terpaksa membubarkan massa.

Menurut Koordinator aksi, Edison Cris Yeimo, demo yang dilakukan karena sekitar tanggal 24 April lalu, korban (Zeth Yeimo-red) datang di kediaman Bupati, lalu setibanya di rumah Isteri Naftali diduga mengeluarkan kata-kata kotor lalu mencoba melakukan percobaan pembunuhan kepada Ketua KPU Paniai.

“Tanggal 24 lalu Bapak Ketua KPU Paniai, Zeth Yeimo datang ke rumah Bupati namun Bupati tidak menanggapinya malah mengeluarkan kata-kata kotor, lalu melakukan penganiyaan,” kata Edison kepada wartawan di sela-sela aksi.

Sedangkan menurut Bupati Paniai, Naftali Yogi, S.Sos dihadapan wartawan menjelaskan, pada tanggal 22 April lalu ada pelantikan pejabat eselon II, III, IV di lingkungan pemerintah Kabupaten Paniai, lalu tanggal 23 ada penyerahan DIPA sedangkan tanggal 24 dirinya tidak menerima tamu, karena disibukan dengan berbagai tugas, lalu Ketua KPU Paniai datang ke rumahnya, sehingga dengan kondisi seperti itu Ketua KPU tidak dapat menerima lalu teriak-teriak.

Karena merasa bising dengan tindakan Ketua KPU Paniai, lalu pihak keamanan di kediaman Bupati meminta agar keluar tanpa melakukan tindakan anarkis.

"Saya tidak melakukan penganiayaan terhadap yang bersangkutan," tegas Bupati Naftali kepada wartawan di Jayapura, Rabu (1/5) kemarin.

Dia menjelaskan insiden tersebut bermula kedatangan Ketua KPUD Paniai bersama seorang stafnya Fredy ke rumah dinas bupati di Enarotali dengan tujuan bertemu dirinya untuk menanyakan mengapa stafnya (Fredy) tidak diangkat saat pelantikan pejabat eselon 2,3 dan 4, pada 22 April 2008 lalu.

Bupati Yogi mengakui, secara kepangkatan staf KPUD Paniai (Fredy) itu memang sudah memenuhi persyaratan, namun dalam menduduki suatu jabatan ada beberapa kriteria yang memang tidak bisa dipenuhinya.

"Karena berbagai faktor itulah maka kami tidak dapat memberikan jabatan kepada yang bersangkutan," tegas Bupati Naftali Yogi.**

Tidak ada komentar: