Rabu, 22 Oktober 2008

Selayang Pandang

Sejarah

Amanat Rakyat dan Bangsa Indonesia dalam Pasal 18 UUD 1945 bahwa Wilayah Indonesia terbagi menjadi Wilayah besar dan kecil (Provinsi, Kabupaten/Kota, Kecamatan/Distrik dan Desa/Kampung) maka berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No: 56 Tahun 1996 tentang Pembentukan Kabupaten Administratif Paniai serta UU No. 45 Tahun 1999 tentang Pembentuk Provinsi Irian Jaya Barat, Provinsi Irian Jaya Tengah, Kabupaten Paniai, Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Mimika dan Kota Sorong, maka terbentuk pada Tahun 2001.

Moto Daerah

"AWETAKO ENAA AGAPIDA"

Hari esok yang lebih baik dari hari ini.

Wahyu mengalir seperti air (Phanta Rhey Udhan Weney) maka hari ini diisi dengan aksi nyata dengan sikap ethos kerja modern untuk meralisasikan moto tersbeut diatas.

Lambang Daerah

Lambang

Berdasarkan Perda Kabupaten Paniai No. 1 Tahun 2002:
1. Warna Dasar Biru Muda
  • Lambang cerah/terang.
  • Lambang cinta kasih.
Kesimpulan:
Dengan cinta kasih pemerintah bersama masyarakat Kabupaten Paniai akan membangun untuk mencapai hari esok yang lebih ceria.
2. Sudut Lima
Melambangkan Pancasila sebagai dasar Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Kesimpulan:
Pembangunan Kabupaten Paniai (lalu, kini, kedepan) sebagai wiujud pengmalan Pancasila.
3. Padi dan Kapas
  • Sebagai lambang dari sandang dan pangan.
  • Menunjukkan kemakmuran dan kesejahteraan.
Kesimpulan:
Tujuan pembangunan Kabupaten Paniai dalam menciptakan tercukupinya kemakmuran dan kesehateraan bagi rakyat Kabupaten Paniai.
4. Gunung Bago
  • Lambang keajaiban dunia (salju di daerah tropis).
  • Lambang kebanggan orang Papua, keterkaitan dengan Propinsi Papua.
  • Lambang letak geografis Kabupaten Paniai.
  • Lambang kekayaan potensi ekonomi.
  • Lambang kebesaran/keagungan pencipta-Nya.
  • Lambang tantangan yang mempengaruhi percepatan pembangunan.
  • Lambang keaktifan berfikir untuk menghadapi tantangan .
  • Lambang keterisolasian dari arus informasi.
  • Lambang kesatuan yang tak terpisahkan antara manusia dan linkungan alam (ibarat siput dan kulit/sarangnya).
Kesimpulan:
  • Membangun Kabupaten Paniai penuh dengan tantangan, terbatasnya sumber daya manusia yang berkualitas, terbatasnya dana yang tersedia tidak seimbang dengan kemahalan harga setempat.
  • Memiliki sikap kesabaran, keahlian dan kecerdasan dan kearifan dalam mengatasi semua tantangan.
5. Danau Peku
  • Daya tarik wisata.
  • Potensi ekonomi.
  • Potensi prospek.
  • Lambang tantangan alam.
  • Lambang cinta.
  • Lambang keagungan dan kebesaran pencipta-Nya.
Kesimpulan:
  • Membangun Kabupaten Paniai penuh dengan tantangan, terbatasnya SDM yang berkualitas dan terbatasnya dana yang tersedia tidak seimbang dengan kemahalan harga, rendahnta SDM.
  • Memiliki sikap kesabaran, ketenangan dan kecerdikan dalam mengatasi semua kendala.
5. Rumah dan Pagar Owaa dan Eda
  • Tanda kepmilikan .
  • Pembatas/tepi batas.
  • Pelindung/keamanan.
  • Satu kestuan/lambang kesatuan.
  • Lambang wanita (pondasi rumah), lambang pria (tiang rumah).
  • Tempat bersalangsungnya proses pembudayaan (inkulturasi) dan sosialisasi.
  • Simbol kekuatan rohani.
  • Lambang kemandirian.
  • Lambang harkat, martabat dan harga diri (nilai-nilai mensipatoris).
Kesimpulan:
Pemerintah bersama masyarakat Kabupaten Paniai sebagai satu keluarga mengurus rumah tangganta untuk mewujudkan kemandirian dalam segala bidang/semua aspek kehidupan.
6. Noken Anggrek Toya Agiya
  • Alat angkutan/alat transportasi .
  • Hasil kerajinan/hasil kreasi.
  • Tempat semua isi barang biasa yang bernilai dan mempunyai kekuatan jimat/keramat.
  • Lambang status sosial kekayaan (Tonawi).
  • Lambang kenjantanan (Yame Diti).
Kesimpulan:
  • Pemerintah Kabupaten Paniai terus menerus meningkatkan kualitas SDM.
  • Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Paniai menyatukan visi dan persepsi yang sama.
7. Sepuluh Buah Batu Dasar
  • Melambangkan bulan kesepuluh (oktober), 26 pagar (tanggal 26 bulan 10) diresmikan menjadi Kabupaten Definitif.
  • Salah satu kabupaten yang terletak di Puncak Gunung Batu.
8. Moto : Aweta Ko Enaa Agaipida (Hari esok lebih baik dari hari ini)
  • Wahyu mengalir seperti air (Phanta Rhey Udhan Weney) maka hari ini diisi dengan aksi nyata dengan sikap ethos kerja modern untuk meralisasikan moto tersbeut diatas.
A. VISI
“Terwujudnya Lingkungan Hidup yang lestari dalam pembangunan berkelanjutan sebagai cerminan dari Hak dan Kewajiban serta Harga diri Masyarakat Adat Papua”.
B. MISI
  1. perundang-undangan di bidang lingkungan hidup dalam rangka imlementasi Otonomi Khusus.
  2. Meningkatkan koordinasi, komunikasi dan edukasi antar dan inter Stakeholder.
  3. Meningkatkan pembinaan dan pemberdayaan masyarakat adat dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
  4. Meningkatakan pembinaan dan pengembangan kapasitas kelembagaan, sumber daya manusia dan sarana prasarana pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
  5. Penataan peraturan

Tidak ada komentar: